LAPORAN KEGIATAN
“TUTORIAL GAGAL JANTUNG KONGESIF”
DI SUSUN OLEH :
1. ABDUL
MAJID 8. DANANG
2. ARIESTANTYA 9. DARU PUJI
3. ARIF
BUDI K. 10. DESI
MEI D.
4. ANGGA
SAPUTRA 11. DEWI SARTIKA
5. ARDIANSYAH 12. DIAN AKHIRTA
6. BAGAS
RUDITO 13. DIAN
FEBRIANA
7. BUDININGSIH
SEKOLAH TINGGI ILMU
KESEHATAN (STIKES)
PROGRAM
STUDI S 1 KEPERAWATAN
ANNUR PURWODADI -
GROBOGAN
TAHUN AJARAN 2012
DAFTAR
ISI
HAL.
SAMPUL........................................................................................................
DAFTAR
ISI.............................................................................................................
BAB
I PENDAHULUAN
A. Kasus......................................................................................................
BAB
II PELAKSANAAN
A. Klasifikasi
Masalah dan Identifikasi.............................................
B. Brain
Storming........................................................................................
C. Problem
Solving......................................................................................
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. KASUS
Tutorial dilaksanakan
paada hari Sabtu, 5 Mei 2012. Dengan kasus :
Tn. Michael umur 80
tahun dengan tinggi badan 165 cm dan berat badan 80 Kg. Dibawa ke Rumah Sakit
Raden Mas Sutrisno Purwodadi dengan keluhan sesak nafas, kepala pusing, mata
berkunang-kunang, terdapat udem anasarka, auskultasi paru ronchi basah. 90/45 mmhg, RR 40x/mnt. Diaknosa Medik : Gagal Jantung
Kongesif.
BAB
II
PELAKSANAAN
A. Klasifikasi
Istilah dan Identifikasi
1. Udema Anasarka
Terdapat
penimbunan cairan pada seluruh bagian dan rongga-rongga tubuh. Ini dapat terjadi karena adanya retensi
cairan yang meningkat, tetapi kinerja jantung menurun sehingga cairan kembali
ke seluru tubuh.
2. Gagal Jantung Kongesif
a.
Gagal
jantung yang disertai cairan atau disertai udema, atau sering pula disebut
gagal jantung koroner.
b.
Gagal
jantung kanan dan kiri yang mengalami penurunan.
c.
Kelainan
jantung dimana partikel membesar tapi tidak mendapatkan pasokan darah untuk
memenuhi kebutuhan.
3.
Auskultasi
Paru Ronchi Basah
a.
Frekuensi
nafas jumlah nafas per menit atau jumlah gerakan indikasi dari inspirasi dan
ekspirasi dalam persatuan waktu.
b.
Terdengarnya
suara tambahan pada paru baik saat inspirasi dan ekpirasi karena terdapat
cairan dalam paru-paru.
4.
RR
RR atau
respiratory rate ,jumlah Pernafasan normal, pada orang dewasa normal jumlahnya
12-20x/menit.
B. Brain Stroming
Gagal jantung adalah keadaan
patofisiologik dimana jantung sebagai pompa tidak mampu memenuhi kebutuhan
darah untuk metabolisme jaringan.(Burner
Sudart)
PATHWAY GAGAL JANTUNG KONGESTIF
Disfungsi Miokard Beban tekanan Beban sistolik Peningkatan Beban Volume
(AMI) Miokarditis berlebihan berlebihan keb.metabolisme berlebihan
Kontraktilitas ¯
Beban systole Preload
Kontraktilitas ¯
Hambatan Pengosongan
COP ¯
Gagal pompa
Ventrikel kiri Gagal Pompa
Ventrikel Kanan
Forward Failure Backward Failure
Tekanan Diastole
Metab. anaerob RAA Tek kapiler paru
Asidosis metabolik
Penurunan Aldosteron Edema Paru Beban ventrikel
Intoleransi aktifitas Cairan Vaskuler Iritasi mukosa paru Penyempitan lumen Splenomegali Hepatomegali
Reflek
Batuk¯
Pola napas tidak efektif Tidak efektif
|
C.
Problem
Solving
1. Diagnosa
keperawatan yang muncul :
a.
Curah
jantung menurun.
b.
Gangguan
prtukaran gas.
c.
Pola
pernafasan tidak efektif.
d.
Gangguan
intoleransi.
2. Nursing
Care Plan
a.
Penurunan curah jantung
NOC:
1) Keefektifan
pompa jantung
2) Status
sirkulasi
3) Perfusi
jaringan
organ
abdomen
4) Perfusi
jaringan
perifer
5) Status
tanda vital
6) Penurunan
curah jantung
teratasi
7) Bebas
gejala
gagal jantung
8) Output
urine adekuat
NIC:
1) Kaji
dan laporkan penurunan curah jantung
2) Periksa
keadaan klien dengan cara auskultasi nadi apikal: kaji frekuensi,
irama jantung
3) Palpasi
nadi perifer
4) Pantau
adanya output urine, catat jumlah dan kepekatan / konsentrasi urine
5) Istirahatkan
klien dengan
tirah baring
optimal
6) Kaji
perubahan sensorik (cemas, depresi)
7) Beri
istirahaat psikologi
dengan
tenang
8) Beri
O2 tambahan dengan
masker sesuai indikasi
9) Hindari
berjongkok
dan mengepalkan
tangan
10) Kolaborasi
dengan
dokter
11) Pantau
EKG
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gagal jantung berarti jantung tidak dapat memompa
darah sebaik yang seharusnya dilakukan. Gagal jantung tidak berarti jantung
telah berhenti bekerja.
penyebab-penyebab yang paling umum dari gagal jantung
kongestif adalah:
1.
penyakit arteri koroner
3.
penyalahgunaan alkohol yang berkepanjangan